Stok Cabai di Kota Malang Selama Ramadan Masih Cukup

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang kompak panen cabai. Foto: Humas Pemkot Malang

PERAWI.CO, Malang — Stok cabai dan telur ayam di wilayah Kota Malang selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah (2025) masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepastian itu disampaikan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat mengunjungi lahan pertanian cabai dan peternakan ayam petelur di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kamis, 13 Maret 2025.

“Kami ingin memastikan harga-harga di pasaran tetap stabil. Untuk stok bahan pokok, termasuk cabai dan telur masih dalam kondisi aman,” kata Wahyu.

Baca juga: Wali Kota Malang Pastikan Mayoritas Pohon di Sukarno-Hatta Dipertahankan

Dalam kunjungannya, Wahyu Hidayat alias Wahid bersama Wakil Wali Kota Ali Muthohirin sempat memanen cabai bersama Kelompok Tani Ainul Hayat I di Kampung Baran, disaksikan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0833 Kota Malang serta jajaran kepala perangkat daerah.

Panen cabai itu merupakan panen perdana di lahan seluas 8.000 meter persegi. Cabai yang dipanen berjenis cabai kaliber yang merupakan jenis cabai rawit unggu atau salah satu varietas cabai terbaik.

Wahyu menyebut apabila produksi cabai terus meningkat, maka pasokan cabai di Kota Malang cukup dipenuhi oleh petani Kota Malang saja, tidak usah lagi didatangkan dari luar kota.

Ia pun optimistis panen cabai petani lokal mampu meningkatkan ketersediaan cabai di Kota Malang sehingga stabilitas harga komoditas serupa di pasaran, terutama selama bulan suci Ramadan, tetap terjaga atau terkendali.

“Alhamdulillah, meskipun kita berada di Kota Malang, masih ada lahan pertanian yang cukup luas. Panen ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga cabai di Kota Malang sehingga kita tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar kota,” ujar Wahyu.

Baca juga: Wakil Wali Kota Malang Tampil Perdana di Balai Kota

Usai memanen cabai, Wahyu Hidayat dan rombongan mengunjungi peternakan ayam petelur untuk mengetahui stok dan harga telur di tingkat peternak. Rata-rata setiap hari peternakan ini menghasilkan 300 kilogram telur sehingga pasokan telur terjaga dengan harga lebih murah di tingkat peternak dibanding harga telur di pasar.

Wahyu berencana melakukan pengecekan lanjutan untuk menjaga stok dan stabilitas harga bahan pokok tetap stabil hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.

Baca juga: Pemerintah Kota Malang Siapkan Anggaran THR Lebaran 2025

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *