|

Jarik Ma’Siti Kota Malang akan Mengikuti Ajang Penghargaan Pelayanan Publik PBB

© Humas Pemkot Malang

PERAWI, Malang — Program pembelajaran bernama “Belajar Menarik bersama Siswa Istimewa” atau disingkat Jarik Ma’Siti yang pertama kali digagas oleh SMP Negeri 10 Kota Malang sejak 2019.

Program itu terus berkembang. Kabar baik terakhir, Jarik Ma’Siti jadi salah satu inovasi pelayanan publik yang akan diusulkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) untuk mengikuti ajang The United Nations Public Service Award atau UNPSA.

UNPSA merupakan ajang penghargaan internasional paling prestisius atau bergengsi dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kabar baik itu disampaikan disampaikan oleh Tim Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB saat mengunjungi SMP Negeri 10 Kota Malang pada Jumat, 24 Januari 2025.

UNPSA merupakan ajang penghargaan internasional paling prestisius dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan PBB.

Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Ajib Rakhmawanto mengapresiasi Pemerintah Kota Malang yang selalu merespons cepat kebijakan dan program pemerintah pusat, termasuk dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik secara inovatif untuk sektor pendidikan, khususnya pendidikan inklusif.

Ajib mengatakan, Kementerian PANRB aktif memfasilitasi inovasi-inovasi dari kementerian, lembaga, juga pemerintah daerah untuk diikutsertakan dalam kompetisi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh PBB.

“Dalam konteks itulah, inovasi ini (Jarik Ma’Siti) akan kami nominasikan untuk diikutsertakan dalam ajang-ajang UNPSA untuk kategori inklusivitas. Jadi harapannya Jarik Ma’Siti tidak hanya berprestasi di tingkat regional dan nasional, tapi juga bisa berprestasi di kancah internasional,” kata Ajib.

Baca juga: Puluhan Pelajar SMPN Kota Malang Sengaja Melukai Diri Sendiri

Kementerian PANRB menilai inovasi Jarik Ma’Siti sangat bermanfaat dan berdampak luar biasa. Sistem pembelajaran ini berhasil mengakomodir kebutuhan para siswa istimewa atau siswa berkebutuhan khusus, sekaligus menunjukkan bahwa pembelajaran bisa dibangun dari dua sisi, yakni bagaimana mendorong siswa istimewa untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah umum.

Ajib mencontohkan dampak tersebut dari banyaknya sekolah yang mereplikasi Jarik Ma’Siti dengan variasi nama yang disesuaikan oleh tiap sekolah.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Malang Sri Winarni mengatakan, usulan tersebut menjadi motivasi kuat bagi Pemerintah Kota Malang untuk terus meningkatkan pelayanan publik yang inovatif di segala aspek, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lain.

Pengembangan metode Jarik Ma’Siti dilakukan bersama Departemen Psikologi Universitas Brawijaya, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), UPT Layanan ABK, SD/SMP/SMK negeri, swasta, dan pihak lainnya.

© Humas Pemkot Malang.

Mengenal Jarik Ma’Siti

Jarik Ma’Siti yang diinisiasi oleh SMP Negeri 10 Kota Malang lahir dari makin banyaknya jumlah siswa berkebutuhan khusus yang masuk sekolah, sedangkan jumlah guru pendamping khusus (GPK) terbatas.

Pada tahun ajaran 2018/2019 ditemukan 24 siswa yang mengalami retardasi mental (mentally retarted), gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder/BPD), kecerdasan di bawah rata-rata (below average), dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

ADHD atau gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas adalah kondisi perilaku yang berkaitan dengan aktivitas berlebihan dan kesulitan untuk fokus sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. ADHD biasa disebut sebagai gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas.

Tahun pelajaran berikutnya semakin bertambah hingga SMP Negeri 10 Kota Malang kewalahan dan mengalami masalah serius karena mereka bukan merupakan sekolah inklusi.

Tapi para siswa berkebutuhan khusus atau siswa istimewa itu tidak boleh ditolak. Sekolah tidak boleh diskriminatif terhadap mereka sehingga harus diperlakukan dan dilayani setara dengan siswa normal.

Baca juga: Jumlah Anak Tidak Sekolah di Kota Malang Turun 37 Persen

Ketentuan itu diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa, serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48 Tahun 2023 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Formal, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi.

Jarik Ma’Siti jadi solusi dalam pembelajaran inklusif bagi siswa istimewa di sekolah reguler walau pun tanpa GPK. Inovasi ini berperan sebagai jembatan dalam mewujudkan tujuan pendidikan untuk semua (education for all), berkeadilan dan merata.

Secara umum, Jarik Ma’Siti bertujuan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh siswa istimewa sehingga mampu menampilkan eksistensi

Jarik Ma’Siti merupakan pembelajaran general life skills dengan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi siswa istimewa (berkebutuhan khusus) supaya mampu menghadapi tantangan dan menjalani perannya di masa mendatang.

Baca juga: Inilah 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan inklusif secara spesifik menyasar kelompok rentan (siswa istimewa, miskin, disabilitas) untuk mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Education for all berarti semua anak dapat bersekolah termasuk anak berkebutuhan khusus, maka sistem pendidikan inklusif memfasilitasi penerapan kurikulum inovatif dalam proses pembelajarannya.

No one left behind, bermakna tiada seorang pun yang ditinggal atau dipinggirkan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Dalam konteks itulah Jarik Ma’siti memastikan setiap siswa bernilai sama dan memberi ruang belajar yang setara serta berkeadilan.

Diperkenalkan pertama kali pada 2019 dan berlanjut hingga sekarang, SMP Negeri 10 Kota Malang telah melayani 581 siswa istimewa. Usaha ini berbuah beberapa penghargaan.

Penghargaannya, antara lain, SMP Negeri 10 Malang mendapat penghargaan Top 30 KOVABLIK JATIM Tahun 2022. Kovablik singkatan dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: Siswa SMA Ini Minta Presiden Prabowo Subianto Batasi Produksi Plastik

Setahun kemudian, program Jarik Ma’Siti masuk dalam TOP 45 KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) 2023. KIPP diselenggarakan oleh Kementerian PANRB.

Saat ini, Jarik Ma’Siti menjadi sebuah metode pendidikan inklusif di sekolah reguler. Metode ini diterapkan menyeluruh mulai proses skrining, pembelajaran, hingga evaluasi.

Penerapan program Jarik Ma’Siti didahului dengan melakukan pemetaan kompetensi siswa dengan metode “Gadis Mening Pinter” (Gali data, identifikasi, asesmen, planning matriks, PPI [Program Pembelajaran Individual], dan terapi).

Untuk memenuhi kebutuhan siswa istimewa, program Jarik Ma’Siti juga menghadirkan kurikulum adaptif yang disebut ADASOS, singkatan dari adaptasi, simplikasi, omisi, dan substitusi. Modifikasi kurikulum ini diterjemahkan dalam modul, media, dan bahan ajar yang tepat bagi siswa istimewa.

Bahan ajar yang digunakan sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa istimewa namun tetap relevan dengan kurikulum nasional. Siswa yang memiliki hambatan psikologis dan perilaku diberi psikoterapi.

Tak hanya dari sisi akademis, siswa pun dilatih melalui Program Pengembangan Diri atau PPD dan life skill.

Tidak ketinggalan, para guru juga terus diberi pendampingan secara terprogram. Tak hanya guru dan siswa istimewa yang terlibat dalam program ini, namun semua warga sekolah juga terlibat bahkan berbagai mitra strategis lainnya juga digandeng untuk menyukseskan program Jarik Ma’Siti.

Sebelumnya, mayoritas guru di SMPN 10 Kota Malang belum memiliki kompetensi GPK sehingga para siswa istimewa kesulitan menerima materi, tidak mau bersekolah, bahkan terhambat secara mental, dan ditambah minimnya pengetahuan orang tua tentang kebutuhan istimewa anaknya.

Baca juga: Psikolog Klinis Jelaskan Cara Menolong Remaja Pelaku Self-Harm

Inovasi Jarik Ma’Siti makin dirasakan manfaatnya. Hal ini terbukti dari makin banyaknya sekolah yang mereplikasi dan transfer pengetahun. Seluruh (29) SMP negeri di Kota Malang telah mereplikasi Jarik Ma’Siti dengan berbagai penyesuaian, seperti Simba Asia (SMP Negeri 2), Nasi Tiga Beras (SMP Negeri 13), Benang Mass (SMP Negeri 3), dan Serasi (SMP Negeri 20).

Bahkan, inovasi Simba Asia dan Nasi Tiga Beras juga meraih prestasi dengan masuk sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi 2024.

Jarik Ma’Siti juga ditularkan ke sejumlah daerah, seperti Sidoarjo, Situbondo, Magelang, Cianjur, dan Tapin.

Tentang UNPSA

Pada 20 Desember 2002, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal Juni sebagai Hari Pelayanan Publik.

Hari Pelayanan Publik PBB dimaksudkan untuk merayakan nilai dan keutamaan pelayanan publik kepada masyarakat; menyoroti kontribusi pelayanan publik dalam proses pembangunan; mengakui pekerjaan pegawai negeri dan mendorong kaum muda untuk mengejar karier di sektor publik.

Penghargaan Layanan Publik Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Public Service Award/ UNPSA) merupakan pengakuan atas keunggulan dalam layanan publik. Penghargaan ini menghargai pencapaian dan kontribusi kreatif lembaga layanan publik yang menghasilkan administrasi publik yang lebih efektif dan responsif di berbagai negara di seluruh dunia.

Tinjauan komprehensif terhadap program UNPSA dilakukan untuk menilai dampaknya dan membuat penyesuaian untuk lebih mempromosikan dan menyebarluaskan inovasi di sektor publik.

Berdasarkan tinjauan tersebut, diputuskan bahwa mulai tahun 2024, UNPSA akan berjalan dua tahunan. Siklus UNPSA baru akan berlangsung pada tahun 2025 dan 2026 dan akan berakhir pada tahun 2026.

COPYRIGHT © PERAWI.CO 2025

 

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *