Ciri Awal Anak Menderita Autisme menurut Pakar dari Malaysia

PERAWI, Malang — Direktur Klinik Penawar Special Learning Centre (PSLC) Ruwinah Abdul Karim membagikan ciri-ciri awal anak yang mengidap autisme. PSLC merupakan klinik asesmen dan terapi anak berkebutuhan khusus atau ABK dari Malaysia.

Ruwinah menyebut macam-macam autisme, tapi orang awam mengetahui autisme dalam kategori ringan, sederhana, dan berat. Gejala anak mengalami autisme dapat dilihat dari perilaku dan cara anak berkomunikasi.

“Anak-anak penderita autisme ini mereka ada masalah dari segi komunikasi, tidak bisa ngomong. Terus ada hiperaktif-nya, suka tantrum, dan mereka juga memiliki kesulitan dari segi tingkah laku,” kata Ruwinah dalam pembukaan acara Malang Autism Summit 2024 yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Kamis, 3 Oktober tahun lalu.

Baca juga: Inilah 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Menurut Ruwinah, tanda-tanda anak mengalami autisme bisa dilihat sejak dini, dari mereka berumur 18 bulan. Namun orangtua tidak dapat melakukan diagnosis sendiri sampai anak berumur 2 tahun 6 bulan sehingga orangtua membutuhkan bantuan ahli.

Ruwinah meluruskan pandangan keliru masyarakat yang sering menganggap rendah kecerdasan anak penderita autisme dibandingkan dengan anak normal umumnya. Padahal, kata Ruwinah, anak autis justru terkadang memiliki kecerdasan tinggi, tapi mereka memang membutuhkan dukungan agar mampu lebih baik dan mandiri di masa depannya.

“Berdasarkan pengalaman kami selama ini, IQ (intelligence quotient/skor kecerdasan) anak-anak autis sebenarnya lebih baik dan lebih tinggi dari anak-anak biasa. Hanya saja mereka membutuhkan support yang lebih dari orang di sekitarnya supaya mereka dapat lebih mandiri,” ujar Ruwinah, peraih gelar doctor of philosophy (PhD) bidang ilmu pengetahuan sosial dan edukasi Universiti Teknologi Malaysia.

Tidak semua pasien yang didampingi PSLC menerima begitu saja takdir yang diberi ABK. Namun ada juga orangtua yang tetap bahagia menerima keadaan anaknya yang ABK. Ruwinah menyebut penerimaan akan segala ketetapan yang diberikan oleh Allah SWT adalah kunci kebahagiaan dari keluarga pasien tersebut. Penerimaan itulah yang menurutnya dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dalam menghadapi kompleksitas hidup.

Tiada seorang pun di dunia yang menghendaki terlahir dengan keterbatasan fisik, mental, dan sosial. Namun, Ruwinah menukas, bagi ABK atau disabilitas, kondisi itu sudah sejak semula mereka terima. Peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan sehari-hari mereka.

“Pemahaman dan penerimaan terhadap ABK harus dimulai dari lingkup keluarga terdekat terlebih dahulu,” kata Ruwinah, seraya mengingatkan masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada ABK dengan lebih menerima individu autis bukan sebagai liyan, namun sebagai manusia yang berpikir dan berperilaku beragam.

Baca juga: Lima Manfaat Dongeng bagi Pembentukan Karakter Anak

Berdasarkan data PSLC, di Indonesia terdapat sedikitnya 2,4 juta kasus autisme pada semua umur. Namun jumlah ini belum bisa dipastikan karena mungkin saja tidak semua kasus autisme di Indonesia tercatat meski trennya naik tiap tahun.

Jumlah kasus autisme di Malaysia sekitar 9 ribu anak. Jumlah ini tentu jauh lebih sedikit dibanding kasus serupa di Indonesia. “Jumlahnya tentu tidak seimbang karena jumlah penduduk Indonesia dan Malaysia berbeda jauh dan itu tidak bisa dibandingkan sebenarnya,” kata dia.

Malang Autism Summit 2024 atau MAS 24 diadakan sepanjang 3-5 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi autisme pertama yang diselenggarakan PSLC Malaysia di Indonesia. Ruwinah berharap kegiatan MAS 24 dapat membantu pemerintah untuk lebih peduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi ABK.

Pemerintah sangat berperan penting mengatasi masalah ABK; antara lain memberikan perhatian pada aspek kesehatan, pendidikan, penyediaan fasilitas, serta regulasi terbaik bagi mereka.

Baca juga: Jarik Ma’Siti Kota Malang akan Mengikuti Penghargaan Pelayanan Publik PBB

COPYRIGHT © PERAWI.CO 2025

 

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *