Libur Panjang, Jumlah Wisatawan Gunung Bromo Melonjak

Wisatawan melihat lanskap Kompleks Laut Pasir Tengger pada Selasa, 19 Juli 2022. PERAWI/Abdi Purmono

PERAWI, Malang — Jumlah wisatawan Gunung Bromo melonjak pada masa libur panjang 26-29 Januari 2025. Jumlahnya mencapai 16.349 orang per 27 Januari 2025.

“Dalam libur kali ini, jumlah kunjungan sudah meningkat sejak hari Sabtu kemarin,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani, Selasa, 28 Januari 2025.

Septi mengatakan, jumlah wisatawan sebanyak 16.765 orang merupakan gabungan dari 16.349 turis warga negara Indonesia dan 419 turis warga negara asing.

Dia merinci, pada Jumat, 24 Januari, wisatawan domestik yang berjumlah 1.892 orang dan turis asing berjumlah 59 orang. Sehari kemudian, jumlah wisatawan WNI naik menjadi 3.414 orang dan wisatawan WNA sebanyak 115 orang.

Angka kunjungan wisatawan terbanyak (6.109 orang) terjadi pada Minggu, 26 Januari, masing-masing 6.007 warga negara Indonesia dan 105 turis mancanegara.

Sedangkan Senin kemarin jumlah turis domestik 5.095 orang dan turis asing 140 sehingga jumlah total 5.235 orang.

Menurut Septi, Balai Besar TNBTS menambah kuota harian wisatawan sebanyak 2.752 orang selama libur panjang. Kuota tambahan ini lebih banyak dari kuota tambahan pada libur Natal dan tahun baru 2025. Saat itu Balai Besar TNBTS menambah kuota seribu orang per hari.

Baca juga: Libur Nataru, Kuota Wisatawan Gunung Bromo Ditambah 1.000 Orang per Hari

Penambahan kuota harian 2.752 bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung. Kuota tambahan ini berlaku hanya sejam mulai pukul 05.30 WIB setiap hari dan tiket masuk dibeli secara daring melalui situs resmi bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Balai Besar TNBTS melarang pembelian tiket secara luring atau offline maupun bayar tunai di pintu masuk dilarang.

Pertimbangannya, kata Septi, pada jam segitu jumlah pengunjung di puncak Gunung Penanjakan mulai berkurang sehingga kepadatan manusia di jalur titik pandang atau view point terurai.

Mayoritas wisatawan mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo (2.329 meter di atas permukaan laut/mdpl) untuk melihat panorama lanskap Kompleks Laut Pasir Tengger sekaligus merasakan sensasi terbitnya matahari atau sunrise dari puncak Gunung Penanjakan. Gunung setinggi 2.700 mdpl ini secara administratif berada di wilayah Desa Seruni, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Jadi, kata Septi, “Kuota tambahan ini khusus untuk kunjungan non-sunrise atau bagi wisatawan yang memang tidak ingin melihat terbitnya matahari dari Penanjakan.”

Di masa liburan panjang ini petugas TNBTS memperketat pemeriksaan tiket di lokasi wisata. Tiket pengunjung dipindai (scanning) satu per satu sehingga sempat menimbulkan antrean panjang kendaraan di lokasi wisata.

“Terkait pengecekan tiket, tentu saja kami harus memeriksa tiket dan di-scan satu per satu karena itu adalah bentuk pengawasan kami agar pengunjung yang masuk ke kawasan Bromo dipastikan memiliki tiket sesuai aturan yang berlaku,” ujar Septi.

Dia pun mengingatkan, kegiatan wisata Bromo ditutup pada Senin, 27 Januari 2025, mulai pukul 15.00 WIB sampai 28 Januari 2025 hari ini hingga pukul 23.59 WIB karena ada kegiatan penutupan ritual adat yang sakral bagi masyarakat Tengger, yakni ritual wulan kapitu atau bulan ketujuh dalam kalender Jawa.

Baca juga: Wisata Gunung Bromo Ditutup Selama Dua Hari untuk Hormati Wulan Kapitu

Pada saat itu, masyarakat Tengger memasuki puncak kegiatan megeng atau pati geni. Gampangnya, kegiatan ritual ini mirip dengan perayaan Nyepi di Bali, tapi dengan istilah dan waktu berbeda.

“Kami sangat mengharapkan supaya pengunjung mematuhi aturan yang berlaku, seperti membeli tiket sesuai aturan, tidak buang sampah sembarangan, menghormati adat dan budaya Tengger, serta berhati-hati selama di dalam kawasan Bromo,” ujar Septi.

COPYRIGHT © PERAWI.CO 2025

 

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *