Kabar Gembira, Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi

PERAWI, Malang — Kabar gembira bagi pencinta alam yang suka mendaki gunung. Pendakian Gunung Semeru resmi dibuka lagi mulai 23 Desember tahun ini setelah selama lima tahun lamanya ditutup.
Pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sempat ditutup akibat kebakaran, pandemi Covid-19, serta erupsi 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022.
Sebagian kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo dan Gunung Semeru sempat terbakar pada September 2019, serta kebakaran pada akhir Agustus 2023 sampai pekan pertama September 2023. Kebakaran tahun 2023 tercatat sebagai kebakaran terbesar yang dialami Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dalam 10 tahun terakhir.
Pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru diumumkan oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. “Secara resmi, atas nama Kementerian Kehutanan, saya membuka pendakian Semeru hari ini,” kata Raja Juli melalui akun Instagram pribadi @rajaantoni, Senin, 23 Desember 2024.
Namun, pendakian Gunung Semeru dibatasi hanya sampai Ranu Kumbolo, danau terbesar dan terindah dalam kawasan TNBTS.
“Kami umumkan pada para pencinta alam dan para pendaki, teman-teman bisa mulai mendaki, menaiki Gunung Semeru tapi hanya sampai Ranu Kumbolo, untuk keamanan kita,” ujar pria kelahiran Pekanbaru, 13 Juli 1977, yang dilantik jadi Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih per 21 Oktober 2024.
Baca juga: Libur Nataru, Kuota Pengunjung Bromo Ditambah 1.000 Orang per Hari
Dalam video yang ia bagikan, Raja Juli mengatakan bersama rombongan meninjau jalur pendakian dari Pos Ranu Pani (pos pendaftaran pendaki) hingga Ranu Kumbolo atau dari pos pertama hingga pos keenam rute pendakian Semeru. Raja Juli menyebutkan hampir seluruh rute pendakian tertutup semak karena tidak pernah dilintasi manusia selama 5 tahun.
Raja Juli menunjukkan posisinya sedang bersama Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko dan Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha di Tanjakan Cinta, jalur penghubung dari Ranu Kumbolo ke padang rumput atau sabana Oro-oro Ombo.
Menurut Raja Juli, pembukaan pendakian Gunung Semeru diputuskan dalam rapat koordinasi yang dihadiri Satyawan dan Rudijanta serta instansi terkait, bahwa pendakian sebenarnya bisa sampai Kalimati seperti biasanya. Kalimati berjarak 3,5 kilometer dari Puncak Mahameru, puncaknya Gunung Semeru.
Keputusan itu disesuaikan juga dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Namun, karena kondisi cuaca sedang tidak menentu, terutama potensi kemunculan angin kencang dan hujan lebat, maka pendakian untuk sementara hanya sampai Ranu Kumbolo.
Sebelum mendaki Semeru, Raja Juli sempat mengunjungi pos pintu masuk kawasan wisata Gunung Bromo di Blok Jemplang, Dusun Ngadas, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Ia mengecek penerapan sistem e-ticketing dan booking daring.
Kehadiran Raja Juli di Ranu Kumbolo menjadikannya sebagai Menteri Kehutanan pertama yang mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Persiapan Sebelum Pendakian Gunung Semeru Dibuka
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menambahkan, pihaknya melakukan serangkaian persiapan dalam beberapa bulan terakhir sebelum pendakian Semeru dibuka. Persiapan ini mencakup pembenahan sarana dan prasarana (sarpras), serta kesiapan sumber daya manusia.
Pembenahan sarpras dilakukan oleh petugas Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Pani bekerja sama dengan sejumlah pihak. Mereka melakukan perawatan jalur pendakian selama tiga hari, 28-30 November 2024, mulai dari Ranu Pani hingga Kalimati.
Walau status Gunung Semeru telah diturunkan dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II), Balai Besar TNBTS tetap mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan keselamatan pendaki.
Baca juga: Burung Julang Emas Dilepasliarkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Selain itu, kata Rudijanta, kuota pendaki dibatasi 200 orang per hari. Pendaki wajib melakukan online booking melalui laman bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
“Kami juga larang pendakian seorang diri (solo hiking), tapi harus dalam kelompok 2-10 orang dan wajib didampingi pemandu resmi yang terdaftar di kantor kami,” kata Rudijanta.
COPYRIGHT © PERAWI.CO 2024
5 Comments