|

Buket Bunga Kertas Skripsi Penghasil Rezeki bagi Sherly

Buket bunga kertas skripsi karya Sherly. Foto: Dok. Humas UB

PERAWI, Malang — Banyak orang bilang buket bunga asli mahal harganya. Apalagi buket bunga asli untuk sidang skripsi dan acara kelulusan alias wisuda.

Dari situlah muncul ide kreatif pembuatan buket bunga dari lembaran kertas perbaikan skripsi oleh Sherly Shafa Elinanda. Ya, ketimbang terbuang percuma, alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) ini pun memulai upaya kecil berkonsep go green dengan memanfaatkan kertas bekas revisi skripsi jadi buket cakep penghasil fulus sejak pertengahan Oktober 2024.

Waktu itu Sherly sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menjalani sidang komprehensif. Entah gimana, tiba-tiba dia kepikiran buat bunga dari kertas revisian skripsi karena memang kepengin dijadikan kenang-kenangan.

“Hasil jerih payah (garap) skripsi aku curahkan dengan membuat buket bunga dari kertas revisi, sekalian bisa jadi kenang-kenangan pribadi,” kata Sherly kepada Perawi, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga: Siswa SMA Ini Minta Presiden Prabowo Subianto Batasi Produksi Plastik

Sherly dibantu oleh Mochammad Saiful Anwar, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UB, untuk mengembangkan ide kreatifnya. Semula, Saiful memesan 20 buket dan akhirnya ia merasa cocok bermitra dengan Sherly untuk mengembangkan bisnis buket bersama.

Sherly mengaku awalnya coba-coba saja buat buket berbahan kertas skripsi lantaran dia sendiri pun aslinya tidak terlalu tahu potensi keterampilan yang dia punya. Hasilnya dia pajang di akun TikTok.

Dan, tiada disangka-sangka, sehari kemudian buket pertama yang dia pamer mendadak viral, mengundang banyak orang orang bertanya cara memesan dan harga buket (bouquet) buatannya.

Gadis kelahiran Pekalongan itu melihat animo tinggi para penghubungnya sebagai peluang bisnis. Maka, dia pun membuat akun khusus untuk bisnis buket kertas skripsi di Instagram @asterbloomy.bouquet.

“Tahunya aku posting di TikTok rame, terus banyak yang bertanya pesen di mana. Jadi kayak kepikiran aja dibuat bisnis. Jadi besoknya aku langsung buatin akun IG-nya. Alhamdulillah, sampai sekarang rame,” ujar Sherly.

Baca juga: Tujuh Mahasiswa Beda Kampus Ciptakan Aplikasi Penolong Konsumen dan Pengusaha Bengkel Kecil

© Sherly Shafa Elinanda

Menurut Sherly, rata-rata dalam sebulan dia mendapat 7-8 pesanan buket. Setiap pembuatan buket menuntut ketelitian dan kesabaran cukup tinggi, makanya Sherly enggak bisa langsung buatkan pesanan berdasarkan pemesanan alias harus lakukan pre-order atau PO dulu. Sherly mematok harga Rp 35 ribu sampai Rp 135 ribu per buket. Biaya ini belum termasuk ongkos kirim.

Mayoritas pemesan berasal dari Universitas Brawijaya. Ada juga mahasiswa dari kampus lain di Kota Malang, seperti Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau UIN Malang.

Baca juga: Cara Alicia Mencintai Indonesia melalui Lukisan Sepanjang 97 Meter

“Ada juga pesanan dari luar Malang. Aku baru kirim pesanan ke Jakarta sama Sidoarjo. Ada juga pesanan dari Jember,” ujar Sherly.

Sherly mengaku sangat terbantu oleh keterlibatan Saiful. Mitranya ini punya platform pendidikan, riset dan teknologi. Kolaborasi mereka diharapkan bisa mendapatkan program pendanaan internasional dari Institut Insinyur Listrik dan Elektronik atau Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section.

IEEE adalah organisasi nirlaba internasional yang beranggotakan para insinyur yang bertujuan untuk pengembangan teknologi demi peningkatan harkat kemanusiaan, yang berkantor pusat di New York dan pusat operasinya di New Jersey, Amerika Serikat.

“Kami juga berharap UB dapat memfasilitasi melalui program kemahasiswaan atau mungkin bisa melibatkan mahasiswa lain untuk mengembangkan kreativitas seperti ini,” kata Sherly.

COPYRIGHT © PERAWI.CO 2025

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *