Liburan Singkat yang Mengesankan di Taman Nasional Blue Mountains Australia

Lanskap Blue Mountains, 5 Januari 2025. PERAWI/Wildan Adlianto

SAYA tak ingin melewatkan kesempatan untuk menjelajah saat tinggal di Australia untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman hidup.

Lalu, siapa sangka liburan singkat bisa seindah dan sangat mengesankan seperti yang saya rasakan bersama dua teman, Wira dan Makoto.

Pada hari Minggu, 5 Januari 2025, kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu keajaiban alam Australia, yaitu Taman Nasional Blue Mountains (Blue Mountains National Park) yang berlokasi di Katoomba, Negara Bagian New South Welles (NSW). Katoomba merupakan salah satu daerah di tanah suku Aborigin, penduduk asli Australia.

Perjalanan kami dimulai dari Sydney dengan menaiki kereta reguler menuju Stasiun Katoomba. Taman Nasional Blue Mountains terletak di sisi tenggara Australia, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Sydney. Perjalanan sekitar 2 jam 10 menit terasa singkat karena kami sibuk mengagumi panorama hijau yang terhampar di sepanjang perjalanan.

Sesampainya di Katoomba, kami langsung mencari bus menuju Three Sisters. Pilihan transportasinya cukup beragam: ada bus wisata dengan rute tertentu, bus hop-on hop-off, dan bus umum.

Baca juga: Kabar Gembira, Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi

Setelah menimbang-nimbang, kami akhirnya memilih bus umum karena lebih ekonomis. Dengan membayar hanya 3 dolar Australia (AUD), kami sudah bisa menikmati pemandangan indah Blue Mountains. Perjalanan dari Stasiun Katoomba ke Three Sisters kurang dari 10 menit.

Begitu tiba Echo Point, mata kami langsung tertuju dan terpukau oleh keindahan lanskap atau bentang alamnya Blue Mountain—area hutan tropis seluas 140 kilometer, terutama saat melihat tiga bongkahan batu kapur besar yang menjulang tinggi di Lembah Jamison sedalam 760 meter. Di sini terdapat berbagai spesies tanaman tertua di dunia seperti pinus Wollemi.

Tiga bongkahan itu bernama Three Sisters (Tiga Saudara Perempuan) dan memang jadi ikon Blue Mountains. Three Sisters jadi tempat ke-98 di wilayah Negara Bagian NSW yang ditetapkan jadi daerahnya suku Aborigin. Nama ini diberikan pada tahun 2014 karena sejarah dan legenda suku Aborigin.

Konon, menurut cerita legenda suku Aborigin, Three Sisters adalah perwujudan tiga perempuan yang dikutuk jadi batu. Legenda ini menambah misteri dan keindahan formasi batuan yang terbentuk akibat erosi sekitar 200 juta tahun lalu, saat Blue Mountaians masih tertutup samudera.

Tiga bongkahan batu tinggi itu punya nama. Jika dipandang dari Echo Point, titik tertingginya (922 meter) dinamai Meehni, turun sedikit ke kiri ada Wimbah (918 meter) dan Gunedoo saudari terpendek (906 meter).

Baca juga: Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara akibat Cuaca Ekstrem

Kami menyusuri berbagai walking track yang telah disediakan. Setiap sudut yang kami kunjungi menyajikan pemandangan yang berbeda-beda dan semuanya sangat menakjubkan. Jadi, wajar jika Taman Nasional Blue Mountains diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000 berkat nilai-nilai alam dan budayanya yang luar biasa.

Sayangnya, karena kami berangkat agak siang, waktu kami di sana terasa kurang. Banyak spot menarik lainnya yang belum kami kunjungi. Untuk itu, next time, kami berencana untuk kembali lagi ke Blue Mountains dengan berangkat lebih pagi dan persiapan lebih mantap supaya bisa lebih lama dan puas menikmati keindahannya.

Tips buat kamu yang ingin mengunjungi Blue Mountains:

  • Transportasi

Kereta api adalah pilihan yang nyaman dan mudah untuk mencapai Katoomba dari Sydney. Setelah sampai di Katoomba, kamu bisa menggunakan bus umum untuk menjelajahi berbagai tempat wisata.

  • Akomodasi

Tersedia banyak pilihan akomodasi di Katoomba, mulai dari hotel, hostel, hingga homestay. Sebaiknya pesan jauh-jauh hari, terutama jika kamu berkunjung saat musim liburan.

  • Waktu terbaik

Musim semi dan musim gugur adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Blue Mountains karena cuaca yang sejuk dan cerah.

  • Persiapan

Jangan lupa membawa perlengkapan yang nyaman untuk berjalan-jalan, seperti sepatu yang baik, topi, sunscreen, serta bekal logistik secukupnya, terutama air minum.

Penulis: Wildan Adlianto (Sydney)
Editor: Abdi Purmono
COPYRIGHT © PERAWI.CO 2025

 

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *